Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H



Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar...
Akhirnya gema takbir membahana dan menggelora saling sahut menyahut memecah keheningan kampung halaman saya yang biasanya sepi. *terlepas dari polemik yang terjadi :p*
Takbir itu menggetarkan jiwa setiap muslim baik yang mengumandangkan maupun yang mendengarkannya. Subhanallah! :)
Namun sangat disayangkan sekali takbiran harus berlomba dengan suara petasan dimana-mana... masaalohh yah!! Ahaha

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Shiyaamana wa Shiyamakum. Kullu’aamin wa antum bi khoir, Minal Aidzian Wal Faizina
Sugeng riyadi, nyuwun ngapunten konco-konco sedoyo...
Wilujeng boboran shiam...
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H Mohon Maaf Lahir dan Batin :)

Lebaran pastinya kapan sih??!

Semenjak ditetapkan sidang itsbat (sidang penetapan 1 Syawal) semalam sampe sore ini, orang-orang masih aja rame dan kisruh memperbincangkan galaunya lebaran.
Entah itu di media massa, di televisi, berita artikel di internet bahkan parahnya lagi saya lihat di TL (timeline) twitter orang-orang dengan sotoynya meributkan dan mengomentari hal yang satu ini... huuuh cape deeh...
Mulai twit-twit yang kocak, santai, serius dan menjengkelkan... ahaha
Bangsa kita berlebihan deh, hal kayak gini aja jadi polemik dan dibesar-besarin, ada yang bilang karena ada politisasi lah, ini lah, itu lah... lebay! *nyari sensasi*

Pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Agama menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011 besok, sementara golongan lain ada juga yang menetapkan hari Selasa ini dan bahkan sebagian sudah ada yang berlebaran duluan hari Senin kemarin. Subhanalloh yah... :D
Kalo saya pribadi cenderung mengikuti ketetapan pemerintah karena melihat landasan : Ati’ullah wati’ul Rasul waulil Amri minkum. :)

Sidang istbat kemarin yaitu menggunakan metode Rukyatul Hilal (melihat bulan) yang merujuk pada hadits Nabi :
"Shumu liru'yatihi Wa Aftiru liru'yatihi" yang artinya : berpuasalah kalian dengan melihat bulan, dan berbukalah (dalam artian berlebaranlah) dengan melihat bulan.
Dan (katanya) menurut kebanyakan para saksi, di Indonesia nampaknya bulan belum terlihat. Dengan demikian hal tersebut tentunya belum mencukupi syarat sebagai pergantian bulan. Jadi hari Selasa masih termasuk bulan Ramadhan dan bulan puasa tahun ini genap menjadi 30 hari.
Hasil tersebut bukanlah hasil sembarangan akan tetapi berdasarkan penelitian para ahli dan ulama yang memiliki keilmuan yang mumpuni dengan memperhatikan syarat yang harus dipenuhi.

Balik lagi ke komentar-komentar yang bikin saya miris.
Mereka ngomentarin keadaan seperti ini dengan seenak udelnya, menjudge pemerintah blablabla dan lain sebagainya. Ya... beda pendapat bolehlah asalkan etikanya tetep dipake bung!
Saya yakin kebanyakan dari mereka adalah orang awam dan sotoy pastinya... Nah lho?!!

Ormas Islam yang paling santer dan memutuskan lebaran jatuh pada hari Selasa adalah Muhammadiyah. It’s OK tak apalah.
Mereka mempunyai dasar dan landasan, dan biasanya mereka menentukan awal puasa dan Syawal dengan metode hisab (untuk lebih jelas silahkan cari sendiri referensinya :) )
Bagi saya pribadi, saya tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan ini, yang penting masing-masing pribadi meyakini dasar yang dimiliki.
Namun yang jadi masalah justru ketika mereka latah, sekedar ikut-ikutan dan bahkan meragukan dasar yang diikutinya.

Dalam Islam, perbedaan itu adalah berkah dan menambah khazanah Islam. Namun yang perlu dicermati adalah perbedaan ini janganlah menjadi pemecah belah ummat. Betul?!
Sore ini saya membaca sebuah berita di internet (sumber : http://bit.ly/pncMGN).
Di kalangan NU sendiripun ada yang berbeda pendapat, hal itu membuktikan bahwa manusia tidak memiliki kebenaran yang mutlak.
Ya kebenaran hakiki hanyalah milik Allah semata. Kita hanya berikhtiar dengan ilmu yang diberikan-Nya.
Mengenai kebenaran 1 Syawal 1432 H tepatnya itu jatuh kapan, wallahu ‘Alam. Hanya Allah yang tahu pasti :)

Menjelang Akhir Ramadhan


Akhirnya gue bisa merasakan nikmatnya berkumpul, sahur dan buka puasa bareng dengan keluarga secara lengkap di kampung halaman, setelah hampir sebulan penuh terkatung-katung ga jelas di kampung orang bagaikan anak ilang.
Moment seperti ini merupakan salah satu moment terindah bersama keluarga yang ga bisa dibeli dan sekarang sudah mulai susah didapatkan. Pasalnya gue sudah berkeluarga dan tinggal di luar negeri kuliah jauh di Jakarta, ade gue yang ke-dua mesantren di Cianjur.

Mudik dan Macet
Mudik adalah ritual yang dilakoni oleh warga muslim Indonesia pada khususnya menjelang lebaran. Sekedar info aja mudik adalah singkatan dari ‘mulih ke udik’, mulih = pulang dan udik = kampung, yang artinya sama dengan pulang kampung.
Begitupun dengan gue, setelah 2 tahun resmi menjadi warga Jakarta gue merasakan yang namanya (beneran) mudik. Ke kampung halaman sendiri tentunya :)
Mudik selalu identik dengan macet, karena pada saat mudik volume penumpang dan kendaraan pastinya bertambah dengan pesat.
Untungnya gue mudik H-4 menuju lebaran. Gue memprediksikan jalanan belum terlalu padat dengan kendaraan, namun gue meyakini penumpang di terminal udah bejibun ga ketulungan.

Dan kemarin begitu mau mudik, dengan sangat cerdasnya gue dan ade gue yang pertama (kebetulan ade gue ke Jakarta) melakukan sesuatu yang diluar kebiasaan banyak orang, menunggu kedatangan bis kedatangan bis Parung Indah jurusan Sukabumi – Lebak Bulus jauh di luar terminal.
Alhasil, kita berdua bisa dengan nyamannya duduk manis. Karena kalo naik bis di terminal sudah dipastikan akan jadi rebutan orang-orang yang sudah dengan setia menunggu. Dan benar saja itu terbukti! :)
Banyak yang lari-larian, berebut desek-desekan dan akhirnya rela berdiri karena kepenuhan. Bis AC dan berukuran ¾ ini selalu menjadi kendaraan favorit saat pulang kampung ke Sukabumi, meskipun menjelang lebaran ongkosnya naik. Yah memang sudah lumrah ini mah dimana-mana.

Ramadhan di kampung halaman
Flashback ke zaman kecil gue dulu, kalo abis terawehan di kampung gue para kaum bocah langsung lari-larian keluar mesjid, ada yang mukul bedug, maen perang sarung dan yang paling ditunggu-tunggu nyalain petasan. Dan gue yakin hal kayak gitu ga jauh berbeda di daerah lainnya.
And now... gue sangat rindu suasana (bandel) seperti itu, juga rindu temen-temen gue kecil yang kini keberadaannya ga jelas entah dimana :’)

Sekarang ini adalah penghujung bulan Ramadhan tahun ini. Soal penetapan Idul Fitri gue ga mau ambil pusing, diluar sana orang-orang rame ngeributin soal lebaran yang belum kunjung jelas kapan waktunya, antara besok dan lusa. Itu ga jadi masalah buat gue. Kita liat saja nanti pengumuman resminya dari pemerintah.
Perasaan senang dan sedih bercampur menjadi satu. Senang sebentar lagi kita menuju hari kemenangan, sedih karena Ramadhan yang penuh berkah ini akan segera kita tinggalkan.
Semua rutinitas, ritual harian dan aktivitas lainnya di bulan puasa akan segera berganti. Kita akan menghadapi bulan yang ga ada lagi bukber, sanlat, terawih, ngabuburit, sahur dan kegiatan yang menjadi ciri khas bulan Ramadhan.
Berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, biasanya di meja ruang tamu toples-toples sudah penuh dengan kue-kue kering, sibuk bikin ketupat, beres-beres rumah, sibuk beli baju lebaran dan ini-itu yang lain untuk menyambut hari kemenangan ini. Namun penyambutan lebaran kali ini sederhana saja, tapi yang penting esensi dari lebaran tetep dapet :)
Okee...Semoga di tahun-tahun berikutnya kita bisa bertemu lagi dengan bulan Ramadhan dan bisa lebih baik lagi :’)

Raport Ramadhan
Ramadhan kali ini gue bisa dibilang masih jauh dari rajin. Tadarus gue hanya mampu finish di juz 2 dan teraweh hanya bisa melaksanakan kurang lebih setengahnya. Tapi acara bukber gue sepertinya khatam dimana-mana loh! Ahaha
Flashback (lagi) pas zaman gue di pondok dulu, dalam satu bulan rekor yang pernah gue catat adalah bisa mengkhatamkan Quran sebanyak 3 kali *alhamdulillah yah* dan teraweh udah seperti ibadah wajib dan ga ada bolong men!

Mengisi Kekosongan

Cerita lagi ah mumpung di kostan lagi sendiri. Dan kebetulan lagi males ngetwit yang macem2, takutnya seseorang berwajah tirus yaitu miss Ri dan 3 huruf dibelakang, sedang memonitoring TL gue. Ahaha *teteup!* #trauma.
I do not know why, she was so special for me :* Ahaha sudah..sudah...ngomongin si Maddi Jane versi lokalnya. Sekarang mari kita move on dan ceritakan yang lain saja :’)

Bukber di Ampera
Minggu kemaren tepatnya tanggal 21 Agustus 2011, gue menghadiri undangan untuk buka bersama di rumahnya keluarga Ibu Irma yang terletak di Ampera, tempat gue ngajar privat pertama kali. Si Anis temen gue yang sama-sama ngajar di tempat itu yang ngabarin gue via SMS sehari sebelumnya.
Padahal hari minggu itu masih ada acara sanlat dan gue masih harus ngemsih tapi terpaksa harus gue tinggal dan merelakan orang lain yang ngisi. Gue ga ikut penutupan sanlat sampe acara kelar. Abisan ga enak kalo gue terlambat.
Cuss... gue berangkat pukul 14.30 dari kosan dengan estimasi sampe ke TKP pukul 15.30. Si Anis uda nyampe duluan.
Sampe tempat kurang lebih sesuai dengan perkiraan. Dan ternyata acara bukbernya cukup lumayan besar dan ruame banyak tamu undangan, kayak semacem acara openhouse gitu. Awalnya gue planga-plongo duduk sendirian di luar. Keder!
Tapi engga seberapa lama setelah sholat ashar gue malah diminta buat jadi fotografer dadakan. Hasik dah megang SLR! Uhuyy! Sempet eror itu kamera, tapi sukses gue bikin normal lagi:)

Gue ‘awetin’ tuh setiap moment sampe tetek bengek laennya.
Dan gue sempet-sempetnya digodain tante-tante ganjen!
“Ganteengg, fotoin kita bertiga dongg...”
“Okee tante, Siap yah! 1..2..3!” Ckreekk!
“Tante cantik kan?? Kamu naksir ga ama tante??”
“Hehe.. iya tann.. cantik kok...” *hueekkk*
Hah ada-ada aja godain broncu (brondong lucu ^__^V)! * kaboorr!*

Oiya pas lagi asyik foto-foto, ada yang manggil nama gue dari seberang kolam renang.
          “Ehh maikel!” eh salah dengg,,,ehehe
“Rip..woy ripp...”
Gue mikir : “Ini siapa lagi ada yang manggil-mangil gue, mau minta dipotoin apa poto bareng??”
Gue nengok ke belakang, mencari dimana sumber suara itu datang dan gue liat kayaknya itu temen gue! Yaolohh itukan si Ubay (nama aslinya Umi Bayti), tapi kok gendong anak kecil, apa dia sekarang uda punya baby?
Mata gue kalo sore agak siwer (orang ganteng biasanya begini). Gue nyari si Anis buat mastiin itu temen gue apa bukan. Kali aja dia kenal.
“Iya mas Ariv, itukan temen kelas lu... ngapain deh dia disini?”
Kita datengin dan ceburin si Ubay dan ngobrol-ngobrol.
          “Eh ripp, gue liat dari tadi kirain siapa... kayak temen gue, lo ko bisa di sini sih... Ini kan rumah sodara gue...”
          “Gue kirain juga tadi yang manggil siapa, kayak temen gue gitu, tapi gue siwer liat lu bay, lo gendong anak kecil soalnya uda kayak ibu-ibu...haha, gue kan ngajar private disini.. ho lo sodaranya...dunia emang sempit yah...”
Blablabla deh tuh obrolan....

Selidik punya selidik ternyata ini acara pengajian rutin yang biasa diadain di rumah ibu Irma. Tapi kali ini dikemas jadi acara bukber dan openhouse.
Ini acara masih lanjut sampe abis teraweh, otomatis gue balik jadi malem banget dong yah. Ga apalah ga tiap hari.
Dan setelah teraweh dilanjutin dengan acara terapi shalat dan dzikir yang diadain di 3 spot sekaligus. Keren banget! Pengen ikutan tapi gue harus potrat-potrat sana sini lagian kebanyakan pesertanya ibu-ibu juga. ~_~” *ish*

Oiya gue dikenalin Anis ama temen2nya Nadia (anaknya ibu Irma). Secara usia mereka masih renyah *krauk* dan oenyoeh tapi sayang yang dimaksud ga dateng. Argghh *kecewa-hopeless-jedotin pala*

Bukber panitia sanlat
Oke...ceritanya gini, tadi abis buka gue niatan buat makan malam di luar. Nah abis kelar makan tanpa disengaja dan didiga-duga gue ketemu maddi jane lokal para panitia sanlat kemarin lagi pada mau bukber.
Dalam hati : “sial gue ga dikasi tau!
Katanya sih mereka lupa ngasi kabar dan nyangkanya gua udah pulang kampung! *halah!*
Akhirnya gue ditawarin juga, udah ga pake mikir lama2 langsung sikaaattt! Eh, cuman makanannya bungkus aje ye mayan buat tar malem. *gamau rugi*

Boyband
Apalagi yak..oiya cerita absurd!
Oiya gue sempet kepikiran pengen bikin boyband! Secara sekarang ini boyband lagi ngetrend, naik daun dan digandrungi kawula muda yang status kejantanannya dipertanyakan (ahaha). Selain itu kebanyakan cewek pasti langsung melting dan teriak histeris ngeliat boyband yang ganteng2 lagi jingkrak2an mirip cacing kelindes maenan bocah. *halah ~”*
Hmm.. secara modal, tampang gue bisa dibilang enough lah, suara ekhem ekhem *sumbang* dan gue emang dari kecil udah binal banget eh maksudnya lincah (dulu biasa maen karet ama anak2 cewek). Kalo cuman joget-joget gitu doangg mah, gampil! Hahahaha (ga mutu banget)

Gagal balik
Hari ini sebenernya gue udah mau balik ke Pejaten, tapi ga jadi. Dengan ini berarti gue udah 2 kali gagal balik! Kegagalan tersebut disebabkan oleh hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Padahal gue uda berkemas rapi-rapi nyiapin barang2 buat di bawa ke Pejaten dan barang yang bisa dibawa saat pulang kampung Sabtu ini.
Semisal tadi pagi gue diminta ngajar pagi-pagi jam 10, rapat buat PROPESA di sekret BEM jam 2, tepar sampe jam 4 dan akhirnya hilang selera untuk balik.
Sumpah gue udah homesick banget ini... yaoloh...

Propesa
Oiya kabar mengenai PROPESA.
Akhirnya sesuatu yang menjadi mimpi buruk selama ini kejadian juga.
PROPESA telah resmi dipegang oleh pihak dekanat! *hening*
Dan tadi gue disodorkan selembar round down acaranya oleh BEMF, meskipun masih bersifat sementara tapi jatah waktu yang diberikan untuk LSO dan BEMJ itu jauh dari adil! *kecewa*
Makanya besok jam 10 pagi akan diadakan rapat lagi antara pihak dekanat dengan semua pihak yang terlibat, guna membicarakan hal ini.
Padahal gue besok udah ada agenda ~”. Yasudahlah kita liat saja besok!

Dimirip-miripin
Gue (paling) gedek kalo ada orang mulai nyama-nyamain gue ama orang lain.
“Rip lo mirip Morgan dah! Iya dah.. Morgaann!! Awwwhh”,
“Eh lo kok mirip Afgan yah?! Coba lo nyanyi!” | “Cintaaku bukan lah ciiint..” | “Ga deh, gajadi!”
“Katanya rip lo mirip benjo.. Ben Joshua!”

Et dah malesin banget! Lalu gue ini siapa?! Replikanya mereka?!
Kalopun mau dimirip2in, orang yang jelas dongg.. Pilih satu! Jangan plin-plan gitu ah...
Gua ya gue, plis deh!
Udah ah males...