Wiih, bukan main luar biasa nikmatnya ibadah sholat subuh kali ini, mesjid Al-Fadjri yang biasa gue sholat masih hingar bingur ruamai, ditambah lagi banyak bocah. Kerasa banget semangat Ramadhannya :D
Gue ngebayangin, kalo saja tiap hari gue bangun kayak di bulan puasa ini terus langsung jamaah sholat subuh, terus tadarus, teruss.... beuuhh betapa berimannya gue jadi orang, sholeh banget kayaknya gue.
Semoga semangat Ramadhan tetap terjaga! #yeaaahhh
Saking ngebetnya gue mau jamaah subuh, sampe-sampe gue tadi pas ngambil air wudhu sanyo lupa gue matiin. Leber dah tuh >.<
Okey guys, pagi ini gue mencoba buat ngebahas terawih yang merupakan menu ibadah spesial yang hanya bisa kita temui di bulan Ramadhan.
Udah ga aneh yah, dimana-mana masih aja banyak orang yang mempermasalahkan jumlah rakaat yang dilaksanakan, bahakan ga jarang sampe ada yang gontok-gontokkan. Hadeuuh please deh!
Ada yang bilang 20, ada juga yang bilang 8. Katanya yang 20 lebih banyak pahalanya. Menurut gue baik yang yang 20 maupun yang 8 dua-duanya bener, asal sholatnya dilakuin dengan bener, rukun sholat dan tuma’ninahnya dijaga.
Yang ga bener itu yang ga sholat teraweh, setuju??
Dulu pas gue di pesantren, gue pernah dikasih sebuah keterangan yang menerangkan tentang keutamaan sholat teraweh ama guru gue.
Karena gue ga hafal, gue coba cari-cari tuh di google, finally akhirnya dapet juga.
Nah, kurang lebih terjemahannya seperti berikut:
Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata: Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda:
1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.”
4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin as
9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.
10. Pada malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”
19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
25. Pada malam kedua puluh lima, Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.
26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”
Akhirnya, semoga amal ibadah kita diterima dan kita mendapatkan pangkat dan derajat dari Allah sebagai seorang yang bertakwa.
Sumber Hadist dari Kitab Duratun Nasihin, Bab “Keistimewaan Bulan Ramadhan”.
Wiih, betapa dahsyatnya yah ternyata kaifiyat atau keutamaan sholat teraweh itu, So guys, meskipun ibadah sunat, usahakan jangan bolong tuh terawehnya apalgi puasanya musti poll.
Ngantuk nih, bobo bentar ahh. Tidur bagi orang yang berpuasa adalah suatu ibadah. Betul??
0 komentar:
Posting Komentar