It's Time to Make a Change

“I just want to be myself...”

Kalimat di atas sudah TERLALU sering terdengar. Baik itu di film-film maupun dalam lirik lagu-lagu populer. Bahkan banyak orang menaruh kalimat-kalimat variasi dengan arti yang senada pada profile Facebook, Twitter, atau social media lainnya. Seolah-olah itu adalah sebuah informasi yang sangat teramat penting sehingga semua orang harus tahu. -__-“

Banyak orang yang mempertanyakan bagaimana memperbaiki dan meningkatan kehidupan mereka agar bisa menjadi lebih baik, saya rasa jawabannya adalah: “You have to make a change! Yap kamu harus berubah! Ubah penampilan, ubah pola pikir, ubah sikap, ubah kebiasaan, ubah diri kamu seluruhnya...”
Yang terjadi berikutnya sudah hampir bisa ditebak, mereka menjawab: “Saya tidak ingin jadi orang lain, saya ingin jadi diri saya sendiri..”

Kalimat seperti itu terdengar begitu absurd buat saya, karena hanya ada 2 alasan seseorang mengucapkan kalimat seperti itu:
1. Dia tidak mengerti mengenai konsep diri sendiri yang sesungguhnya.
2. Kalimat tersebut hanyalah sebuah alasan pembelaan diri belaka, padahal alasan sesungguhnya adalah rasa takut dan tidak nyaman bila harus melakukan sebuah perubahan.

Jangan Lupa Untuk Bercermin

Saya sangat mengerti bahwa sebuah perubahan itu memang tidak nyaman, karena saya dulu juga pernah berada di posisi yang sama. Saya dulu begitu anti berpakaian rapi, cuek penampilan, jutek kronis, sangat tidak bersahaja dengan orang, dan mengalami kegagalan demi kegagalan, tapi saya tetap ngotot dengan prinsip "This is me! This is who I am! Ini diri saya apa adanya, dan saya ingin orang menghargai dan memperlakukan saya sepantasnya"

Waktu itu saya sama sekali tidak mengerti bahwa untuk dihargai, saya harus menjadi orang yang MEMANG LAYAK dan BISA dihargai terlebih dahulu. Akibat prinsip "be yourself" yang menyesatkan, saya harus terpuruk begitu lama dalam lembah kekikukan.

Untungnya takdir berkata lain, saya tiba di satu titik di mana saya sadar akan segala kebodohan saya dan MEMUTUSKAN untuk merubah seluruh aspek pada diri saya, mulai dari pola pikir, penampilan, cara berbicara, sampai bahasa tubuh dan pergaulan saya. Dan di sini sekarang saya mengajak sobat semua bagaimana caranya merubah diri dan meraih kehidupan menjadi orang yang layak.

Sobat, bila saya bisa melakukannya, kalian juga bisa! Perbedaan kalian dan saya hanyalah saya sudah menyadari terlebih dulu lalu kemudian posisi saya berada dalam sebuah jalan untuk menjadi yang lebih baik. Yeahh I really do it!
Karena itu saya bisa menunjukkan jalan dan memberitahu caranya. Salah satu caranya adalah: membuang jauh-jauh prinsip "be yourself" yang ada dalam kepala kalian!


Kenali Diri Anda

Bagi Anda yang masih menganut prinsip “jadi diri sendiri”, maka saya ingin bertanya pada Anda: Siapakah diri Anda yang sebenarnya?

Apakah Anda sungguh mengerti dan mengenal diri Anda sendiri? Bila Anda tahu siapa diri Anda sebenarnya, maka Anda tidak akan mengeluarkan kalimat “Jadi diri sendiri..”

Manusia adalah mahluk pembelajar. Setiap bayi lahir bagai kertas putih, begitupun Anda dan saya. Anda tidak akan mengerti apapun apabila tidak ada yang mengajarkannya pada Anda, entah itu dari keluarga, lingkungan, media informasi. Apa yang Anda ketahui  tentang cinta, tentang apa itu pacaran, apa itu persahabatan, kekayaan, agama, dan segala macam hal lainnya, SEMUA itu Anda dapatkan dari sumber lain yang berasa di luar diri Anda!

Dengan kata lain: apapun kepercayaan, pola pikir, kebiasaan, sifat, pembawaan, dan seluruh sikap Anda, SEMUA itu hanyalah PRODUK atau CETAKAN dari budaya, lingkungan sosial, dan pembelajaran Anda. Seandainya Anda tidak lahir di Indonesia, katakanlah di India misalnya, maka sudah pasti “diri” Anda akan berbeda. Anda kemungkinan besar akan beragama Hindu yang percaya bahwa sapi adalah hewan keramat, dan gemar bernyanyi sambil menari di bawah pohon sambil hujan-hujanan :)

Jadi, kalau seluruh “diri” Anda sangat tergantung pada budaya, lingkungan dan informasi yang Anda terima, lalu siapakah diri Anda yang sesungguhnya? Apakah semua sifat, sikap, dan kebiasaan Anda adalah benar-benar diri Anda? Mengapa Anda bisa bersikap berbeda ketika berada dalam situasi yang berbeda? Apakah  kalimat “just be yourself” masih memiliki makna yang berarti?

Coba resapi dan dipikirkan....

Meskipun banyak hal permanen dalam diri Anda yang ditentukan oleh genetik dan kelahiran, seperti karakteristik fisik, kecerdasan, kecenderungan, dsb, tapi Anda tidak dilahirkan langsung seperti diri Anda yang sekarang.


Diri Anda Yang Sebenarnya

Tidak ada bayi yang lahir pemalu, pendiam, dan minder. Semua bayi jago menangis, berteriak, dan jelas tidak kenal malu atau minder. Apabila Anda sekarang merasa diri Anda seperti itu: pemalu, pendiam, minder, dan tidak mau merubah penampilan, maka itu BUKANLAH DIRI ANDA YANG SESUNGGUHNYA!

Anda menjadi pendiam, pemalu, dan minder di hadapan banyak orang, karena Anda telah BELAJAR, MELATIH dan TERBIASA melakukan hal tersebut tanpa Anda sadari SEPANJANG HIDUP ANDA! Dengan kata lain, Anda sudah menjadi seorang ahli dan jagoan dalam hal grogi, gugup, dan kaku di hadapan banyak orang.

Diri Anda sekarang HANYALAH hasil dari pengaruh budaya, lingkungan sosial dan pembelajaran Anda, dan itu berarti bahwa sebenarnya “diri” Anda tidak lah permanen dan bisa BERUBAH menjadi seperti apapun yang Anda inginkan. Anda memiliki potensi yang luar biasa dan tidak terbatas, tergantung dari apa yang Anda terima dan pelajari.

Prinsip “be yourself” adalah prinsip kuno yang sudah usang. Sebuah pembenaran diri atas kemalasan dan rasa takut yang menghambat diri Anda meraih potensi maksimal. Itu yang menyebabkan Anda hanya membaca buku, artikel atau sumber manapun dalam melejitkan potensi diri tapi tidak pernah melakukan apa-apa, karena merasa tidak nyaman dan bersembunyi dibalik kalimat, “Menjadi diri sendiri..”


Be Your Best Self!

Sebuah prinsip yang jauh lebih baik dan yang akan membakar semangat Anda adalah: BE YOUR BEST SELF! Jadilah diri Anda yang TERBAIK! Tanamkan ini dalam pikiran Anda kuat-kuat.

Pikiran menentukan tindakan, tindakan menentukan hasil. Apabila Anda berpikir bahwa bersekolah dengan baik akan membuat Anda merasa bangga dan membawa Anda pada kesuksesan, maka Anda akan belajar dengan tekun dan memperoleh nilai bagus. Sebaliknya, bila Anda berpikir sekolah itu membosankan dan tidak ada gunanya, maka Anda akan malas-malasan, yang penting lulus dengan nilai seadanya.

Apabila Anda berpikri bahwa Anda hanya ingin menjadi “diri sendiri apa adanya” dan tidak mau melakukan perubahan apapun, maka wajar saja bila Anda hanya mendapatkan “apa adanya” saja dalam kehidupan Anda seperti pergaulan sosial, karir, akademis, asmara dan segala aspek dalam hidup Anda.

Apakah Anda sudah puas dengan diri Anda yang sekarang?
Apakah Anda sudah menjadi diri Anda yang terbaik?
Apakah Anda sudah memiliki penampilan, pola pikir, informasi, sikap, sifat, pembawaan, sahabat, dan lingkungan yang terbaik bagi diri Anda?

Bila jawabannya adalah SUDAH, maka saya ucapkan selamat untuk Anda. Tapi apabila jawaban Anda adalah BELUM, maka ini saatnya membuang prinsip Anda yang lama dan mengambil keputusan untuk memulai langkah menjadi diri Anda yang TERBAIK.

Apabila Anda sudah menjadi diri Anda yang TERBAIK maka sudah pasti Anda hanya akan mendapatkan kehidupan dan pergaulan sosial yang TERBAIK yang layak Anda dapatkan. Karena itu memang sudah HAK Anda, sobat.. Logis, kan?

Menjadi diri yang terbaik adalah sebuah perjalanan panjang. Memang tidak mudah, apalagi bila dibandingkan kenyamanan penghiburan diri “jadi diri sendiri apa adanya” yang selama ini Anda lakukan.

To be the best, you have to learn from the best!


0 komentar:

Posting Komentar